Skripsi ini berjudul Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Mediasi Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kelalaian Yang Menyebabkan Kematian (Studi di Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten Oku Selatan), yang dilatar belakangi oleh penulis untuk mengetahui secara jelas mediasi dalam penyelesaian tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian yang berada di Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten Oku Selatan. Adapun permasalahan yang dibahas yaitu: Pertama, bagaimana mediasi dalam penyelesaian tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian di Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten Oku Selatan; Kedua, bagaimana tinjauan hukum pidana islam terhadap mediasi dalam penyelesaian tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian di Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten Oku Selatan. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan empiris dan menggunakan data yang bersifat kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk uraian guna mendapatkan gambaran secara dedukasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data pustaka yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik analisis data adalah mengklarifikasi data yang telah ada, yakni data primer, sekunder dan tersier. Setelah data diklarifikasi penulis menganalisis data. Hasil penelitian dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa proses penyelesaian tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan dengan membayar ganti rugi kepada pihak keluarga korban. Dalam hasil penelitian ini didapatkan dikontribusi hukum pidana islam dalam proses penyelesaian tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian ini dengan menganalisa aturan hukum yang berlaku. Untuk menemukan kontribusi hukum pidana islam tersebut digunakan teori mediasi dan hikmah dari mediasi. Dengan menganalisa kemungkinan dimasukannya nilai-nilai dan makna yang terkandung media ke dalam hukum positif Indonesia. Mediasi yang berfungsi sebagai jembatan antara korban dan pelaku untuk memberikan jaminan hak-hak korban. Atas justru korban mengikhlaskan dengan menerapkan asas mediasi kedalam hukum positif Indonesia. Diharapkan akan tercipta keadilan merata bagi semua pihak.