Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna yang belum jelas terkait kufur nikmat dalam alquran. Azab yang disebutkan selalu diiringi dengan bermacam kata sifat salah satunya ialah inna ‘adzabii lasyadiidd. Studi ini dimaksudka utuk menjawab permasalahan: 1) bagaimana kalimat inna ‘adzabii lasyadiid dan hubungannya dengan kufur nikmat? 2) bagaimana bentuk ‘adzabii lasyadiid baik di dunia maupun di akhirat? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian library research atau riset kepustakaan dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian berupa catatan, buku, majalah, surat kabar dan sebagainya. Adapun metode penelitian tafsir yang digunakan adalah metode maudhu’i dengan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan teks dan konteks. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode interpretasi atau interpretasi teks. Menurut Kaelan, interpretasi adalah tindakan menafsirkan atau menunjukkan makna, yaitu ungkapan, narasi, dan ucapan tentang sesuatu yang merupakan esensi realitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: makna inna ‘adzabii lasyadiid erat kaitannya dengan kufur nikmat, karena inna ‘adzabii lasyadiid merupakan balasan dari kufur nikmat baik di dunia maupun di akhirat. Sebab nikmat yang Allah berikan tidak hanya bersifat materil tetapi juga nonmateril seperti agama dan kebenaran, maka sudah sepatutnya azab yang pedih bagi orang yang mengkufurinya. Sedangkan kata (ن إ (dalam ayat ini termasuk inna dapat dipahami bahwa inna berfungsi sebagai penegasan bahwa sesungguhnya azab Allah itu benar-benar amat pedih. Adapun bentuk ‘adzabii lasyadiid di dunia adalah dicabutnya segala macam bentuk kenikmatan yang Allah berikan di dunia, sementara ‘adzabii lasyadiid di akhirat terlepas dari azab yang bersifat rohani maupun jasmani di antaranya adalah siksaan di neraka jahanam dan yang terparah adalah tidak dapat berjumpa dengan Allah.