Skripsi ini berjudul “Sikap Sabar Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi dalam Menghadapi Perilaku Bullying” penelitian ini dilatar belakangi karena nilai kesabaran di zaman sekarang ini sudah mulai berkurang. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya nilai spiritual yang menyebabkan penyakit hati dan jiwa dan bisa menjadi ancaman jika seseorang tidak didasari dengan iman yang kuat. Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata sehinggan pendidikan sabar sangatlah penting untuk diterapkan. Sehingga dirinya tidak akan melanggar hukum dan peraturan sosial seperti bullying. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sikap sabar mahasiswa prodi tasawuf dan psikoterapi dalam menghadapi perilaku bullying dan apa faktor-faktor penyebab seseorang melakukan perilaku bullying. Serta tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sikap sabar yang ada pada mahasiswa prodi tasawuf dan psikoterapi dan mengetahui faktor penyebab seseorang melakukan perilaku bullying. Adapun manfaat teoritisnya adalah menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca serta bisa menjadi referensi kajian atau rujukan untuk penelitian selanjutnya dan manfaat praktisnya Peneliti berharap bisa menjadi sebuah pertimbangan untuk memberikan sanksi yang tegas dan meningkatkan pengawasan bagi mahasiswa yang melakukan bullying untuk lebih mengarahkannya kepada hal yang positif. Dalam penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dan pendekatan menggunakan deskriptif analisis yang berarti menggambarkan data serta mengumpulkan fakta yang ada dilapangan dan diperoleh secara mendalam. Peneliti menggunakan Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu angket yang disebar ke subjek dan penulis analisis untuk mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwasanya mahasiswa prodi tasawuf dan psikoterapi paling banyak mengalami bullying mental. Namun, beberapa mahasiswa juga mengalami bullying fisik dan bullying verbal. Sikap yang dilakukan mahasiswa prodi tasawuf dan psikoterapi dalam menyikapi perilaku ini, terkadang membalasnya, tetapi ada juga yang memilih diam dan bersabar. Ada beberapa mahasiswa pun yang bersikap pura-pura tidak tahu dan bercerita kepada teman terdekatnya. Untuk bullying mental, yang dilakukan mahasiswa prodi tasawuf dan psikoterapi yaitu memblokir kontaknya dan tidak menghiraukan. Terdapat tiga faktor yang memengaruhi seseorang melakukan perilaku bullying diantaranya faktor keluarga, faktor teman sebaya dan faktor media sosial. Di era milenial ini, faktor media sosial sangat berpengaruh dalam meningkatnya cyber bullying