No image available for this title

Buku

TRADISI JAMASAN KENDARAAN DITINJAU DARI FILSAFAT BUDAYA CORNELIS ANTONIE VAN PEURSEN.--



Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat suku Jawa yang sangat kental dengan masalah tradisi dan budaya. Terutama masyarakat suku Jawa yang mayoritas beragama Islam namun hingga sekarang belum bisa meninggalkan tradisi dan budaya jawanya. Hal ini sebagaimana yang terjadi di masyarakat Desa Sumber Mulyo, di mana mayoritas masyarakatnya masih tetap memegang tradisi yang diwariskan oleh para leluhur mereka. Adapaun fokus dalam penelitian ini ialah tradisi jamasan kendaraan akan ditinjau dengan menggunakan pisau filsafat budaya dari Cornelis Anthonie Van Peursen. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan filsafat kebudayaan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi (pengamatan), interview (wawancara) dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang berasal dari hasil wawancara terhadap para informan, adapun data sekunder diperoleh dari dokumen–dokumen atau catatan-catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif análisis. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwasanya sejarah adanya tradisi jamasan kendaraan di Desa Sumber Mulyo terjadi sekitar tahun 1999 atau 23 tahun yang lalu. Di mana tradisi tersebut merupakan perkembangan pemikiran masyarakat saat itu di karenakan masyarakatnya masih sangat memegang teguh kepercayaan terhadap nenek moyang meskipun mereka telah beragama. Sedangkan apabila ditinjau dari filsafat budaya Cornelis Anthonie Van Peursen, maka sejatinya perkembangan tradisi jamasan kendaraan yang berada di Desa Sumber Mulyo seleras dengan pemikiran dari Van Peursen, yakni suatu tradisi yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri, dan tradisi tersebut dijadikan sebagai sebuah budaya maka seharusnya tradisi tersebut tidak hilang meskipun seiring dengan perkambangan zaman. Di mana dalam filsafat budaya Van Peursen untuk melihat perkembangan budaya maka adanya tiga tahap dalam melihat perkembangannya, yakni yang dimulai dari tahap mitis, yakni tahap di mana manusia pada awalnya sangat mempercayai sekali hal-hal yang berbau mitis, kedua ke tahap ontologis, yakni suatu tahap ingin keluar dari belengu mitis yang selama ini mereka yakini, hal ini tentunya sebagaimana sejarah filsafat yang dinamakan dengan adanya logika dalam berfikir. Sehingga dalam tahap ini manusia ingin berusaha keluar dari belenggu mitis yang mereka yakini dengan memiliki pandangan bahwa segala sesuatu yang tidak masuk akal tidak harus dipercayai. Dan terakhir adalah tahap fungsional, yakni Pada tahap ini manusia tidak lagi terpesona dengan alam mitis dengan kata lain bahwa Pada tahapan ini manusia sudah bisa membebaskan dirinya dari kepungan mitis dan tidak mempercayainya lagi. Pada tahap fungsional ini segala sesuatunya dilihat dari segi aspek fungsinya hal tersebut dapat dilihat dari tradisi jamasan kendaraan, yang berarti bahwa apa yang dilakukan manusia bukan semata-mata ingin kembali kepada hal yang mistis akan tetapi tradisi tersebut dapat diberikan ix pemaknaan sehingga dapat memberikan informasi kepada penganutnya bahwa sebuah tradisi memiliki fungsi, seperti adanya fungsi sosiologi dan sejarah. Adapun makna yang terkandung di dalam tradisi jamasan, antara lain ungkapan rasa syukur, kebersamaan, persaudaraan dan kesederhanaan sebagaimana yang terlihat dalam acaranya saat ini. Kata Kunci : Jamasan Kendaraan, Desa Sumber Mulyo dan Kebudayaan


Ketersediaan

FA0040392 ULF tPERPUSTAKAAN JAKABARING (refrensi)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
392 ULF t
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam : .,
Deskripsi Fisik
xi, 87 hlm. ; 25 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
392
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya