E-Modul interaktif menggunakan augmented reality berbasis gender merupakan bahan ajar inovatif yang dikembangkan guna meningkatkan minat peserta didik dalam belajar, serta mengenalkan bahan ajar yang tidak bias gender agar bisa diterima dengan baik oleh peserta didik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan antara keduanya dalam proses pembelajaran khusus nya dalam ketersediaan bahan ajar/media pembelajaran yang ada disekolah baik secara tersurat maupun tersirat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development yakni penelitian yang membuat, menghasilkan atau mengembangkan sebuah produk dalam bentuk perencanaan sampai ke evaluasi validitas terhadap produk yang sudah dihasilkan. Penelitian ini menggunakan model ADDIE, dimana pada model ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Namun penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara dan angket yang diberikan kepada reponden. Hasil dari pengembangan e-modul interaktif ini divalidasi oleh para ahli diantaranya ahli media dengan hasil 98,75 % (sangat valid), ahli materi 98,88 % (sangat valid), ahli bahasa 95 % (sangat valid), dan ahli gender 98,46 % (sangat valid) dengan hasil rata-rata validasi 97,77% “sangat valid” dan layak digunakan. Hasil uji coba praktikalitas e-modul interaktif memperoleh nilai pendidik 94,44% (sangat praktis), one to one 88,71% (sangat praktis) dan small group 92,71% (sangat praktis) dengan hasil rata-rata 91,95% yang dikategorikan sangat praktis untuk diterapkan saat proses pembelajaran.