Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering di pertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Dalam perusahaan yang mempunyai banyak karyawan harus menggunakan cara yang efektif untuk menghindari salah paham dengan berkomunikasi dengan baik. Dalam penelitian yang di lakukan, penulis ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi antara atasan dengan tim marketing dalam pencapaian target di FIFGROUP Cabang Kuto Kota Palembang dan penghambat dalam proses komunikasi organisasi antara pimpinan dan karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan di bahas secara deskriptif. Teori yang di gunakan adalah Teori Reddin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan karena data yang di peroleh langsung dari para responden. Data yang digunakan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pola yang digunakan adalah pola roda yakni bila seseorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain, mereka harus menyampaikan pesan melewati pemimpin. Pemimpin ada sebagai pusat perhatian. Dia mampu berinteraksi pada semua anggota kelompok, tapi tiap anggota kelompok bisa berinteraksi pada pemimpinnya saja. Pendukung dalam membangun komunikasi yang baik yaitu adanya komunikasi yang terbuka oleh pimpinan kepada karyawan. Adapun faktor hambatannya adalah miscomunication yang biasa terjadi antara pimpinan dan karyawan, hambatan teknis, hambatan struktur, hambatan semantik dan hambatan fisik. Kata kunci: komunikasi organisasi, pola komunikasi, pimpinan, bawahan dan, hambatan