Kebahagiaan adalah keinginan semua orang tetapi perlu adanya usaha untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan bersikap husnuzhan (berprasangka baik) pada setiap keadaan. Salah satu ulama yang mengajarkan berbagai aspek husnuzhan adalah bnu ‘Athaillah. Dalam penelitian kali ini, penulis akan menjelaskan apa saja aspek-aspek husnuzhan yang ada pada kitab Al-Hikam karya Ibnu ‘Athaillah termasuk dapak yang dirasakan oleh orang yang mengamalkannya. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Bentuk dari penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Model penelitiannya adalah adalah analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada empat aspek sifat husnuzhan yang ada didalam kitab Al-Hikam. Pertama, husnuzhan menjalani ujian hidup di dunia. Kedua, husnuzhan ketika dikecewakan makhluk. Ketiga, husnuzhan ketika berbuat dosa. Keempat, husnuzhan ketika merasa cinta dunia. Ibnu ‘Athaillah menasihati bahwa merasa cinta dunia bukanlah masalah jika seseorang terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan tidak mengejar dunia. Dampak yang dirasakan seseorang yang mengamalkan sifat husnuzhan adalah tumbuhnya sifatsifat terpuji lainnya berupa sabar, syukur, dan qana’ah. Hal ini karena seseorang yang ber-husnuzhan yakin kepada Allah bahwa segala sesuatu yang menimpanya adalah yang terbaik untuknya dari Allah dan membuatnya semakin dekat kepadaNya. Sehingga ketika seseorang ditimpa musibah, dia akan sabar menghadapinya, bersyukur akan keadaannya, dan merasa qana’ah (menerima apa adanya). Bedasarkan hasil diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sifat husnuzhan adalah salah satu upaya untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki dan mampu menumbuhkan sifat-sifat terpuji dalam diri manusia yang kemudian dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.