Komunikasi bukanlah sekedar percakapan individu atau pertukaran informasi semata. Komunikasi Interpersonal yang dimaksud dalam skripsi ini adalah komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak di Rumah Susun 24 ilir yang mana komunikasi jenis ini terjadi secara tatap muka dan bersifat antarpribadi dalam hal orang tua berkomunikasi dirumah atau menjalin hubungan komunikasi dengan anaknya. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kompleksitas Komunikasi Interpersonal dan mengetahui hambatan komunikasi orangtua dan anak terhadap pengaruh buruk dilingkungan rumah susun 24 ilir. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan teknik deskriftif kualitatif. Informan yakni sebanyak 7 orang hasil penelitian ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan komunikasi interpersonal tidak terjalin dengan baik, biarpun komunikasi terjadi secara langsung dan bertatap muka karena kesibukan masing-masing mengakibatkan kurangnya waktu berkomunikasi secara intens. Meski demikian orangtua tetap berusaha untuk mencegah agar anak mereka tidak terjerumus kedalam hal-hal negative diusia remaja dan Hambatan komunikasi orangtua dan anak yakni komunikasi dan interaksi orangtua tidak mendalam terhadap anak dan orangtua tidak tahu kelakuan mereka diluar rumah yang menjadi titik acuan mereka saat mereka sedang melakukan aktivitas diluar rumah karena itu hambatan orang tua untuk komunikasi ke anak kurang relatif menjadi pedoman anak untuk tidak melakukan hal yang tidak baik karena pengaruh buruk lingkungan. Bagi orangtua peran dalam rumah sangat-sangat penting apalagi komunikasi dengan sang anak. Komunikasi kepada anak dengan memberikan kelembutan, kenyamanan serta perhatian walaupun itu kecil dengan begitu anak akan memberikan respon positf dan bila diluar rumah tidak akan membuat sang anak canggung untuk menceritakan hal yang mereka alami dilingkungan luar. Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Lingkungan Buruk, Orangtua dan Anak