Penelitian ini memiliki judul mengenai ”Komunikasi “Love Language” Dalam Keluarga (Studi Pada Pasangan Suami Istri di Kelurahan Bukit Baru Palembang)”. Komunikasi love language adalah bahasa cinta yang dimiliki setiap orang untuk kepuasan dalam menjalin sebuah hubungan dalam keluarga, yang diekpresikan melalui tindakan ataupun ucapan kepada pasangannya yang mencakup words of affirmation (kata-kata pendukung), quality time (waktu yang berkualitas), acts of service (pelayanan), receiving gifts (menerima hadiah) dan physical touch (sentuhan fisik) teori ini dikembangkan dan dikemukakan oleh Gary Chapman pada tahun 1992. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dimana penulis mengadakan wawancara, dokumen dan observasi ke lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tau apa love language yang dimiliki oleh masing-masing pribadi pasangan dan bagaimana mereka mengungkapkan dan mengkomunikasikan love language tersebut kepada pasangannya melalui kegiatan yang biasa dilakukan untuk memuaskan pasangannya dalam menjalin sebuah hubungan. Hasil penelitian yang didapat pada penelitian ini adalah mengenai komunikasi yang dilakukan pasanagn suami istri yang menjadi objek dalam mengkomunikasikan rasa cintanya dapat beragam baik itu melalui verbal maupun sign (tanda) mulai dari membantu pekerjaan istri dirumah memberikan semangat kepada suami saat akan bekerja, menghabiskan waktu bersama dirumah ataupun diluar, memberikan hadiah, berpegangan tangan, berpelukan ataupun mengkomunikasikannya dengan berhubungan badan antara suami dan istri. Dan cara pasangan suami istri dalam menyelesaikan masalah rumah tangga juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa cinta yang dimiliki oleh pasangan.