Skripsi ini diberi judul “Kontekstualisasi Anak Yatim Dalam Surah Ad-Dhuha Ayat 9 Menurut Tafsir Ibnu Katsir”. Anak merupakan hadiah terindah dari Allah kepada setiap orang tua. Sebagai orang tua wajib bertanggung jawab dengan perkembangan anak-anaknya untuk disiapkan menjadi anak yang mampu menjaga kehormatan keluarga, agama dan bangsa. anak yatim merupakan sebutan yang diperuntukkan untuk anak yang bapaknya telah meninggal dan belum baligh (belum dewasa), baik laki-laki maupun perempuan. Pembahasan masalah di atas akan dideskripsikan dengan menggunakan penelitian kepustakan (library reasearch). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah data pokok yang dalam hal ini berupa tafsir Ibnu Katsir dan Al-Qur’an. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan baik berupa hadits-hadits nabi, kitab tafsir, skripsi, makalah maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya. Kesimpulan dalam pembahasan ini menunjukan bahwa berbuat baik kepada anak yatim tersebut pada dasarnya merupakan wujud mensyukuri berbagai nikmat-nikmat dari Allah yang begitu luas dan seolah-olah surah itu turun pada masa sekarang, sehingga konteks surat tersebut mampu lebih tersambung dengan permasalahan yang ada di zaman sekarang, karena surah ini tidak sebatas menceritakan kisah Nabi Muhammad, yang bersedih atas ketidakhadiran wahyu. Tujuan yang dicari dalam penelitian ini yaitu bagaimana surah ini mampu menjadi pelajaran, prinsip dan solusi untuk semua umat manusia baik yang beragama maupun tidak, karena Al-Qur’an akan senantiasa relevan untuk setiap waktu dan tempat (shâlih li kulli zamâb wa makân).