Pandangan mata yang liar terhadap lawan jenis bisa menjadi penyebab awal terjadinya zina. Pandangan tersebut akan menimbulkan khayalan dan keinginan terlarang dalam pikiran dan hati. Hal inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk melangkah melewati hal-hal yang dilarang dalam agama. Dewasa ini menjaga pandangan dari yang di larang adalah perkara sulit, terlebih lagi masyarakat kita telah dipenuhi media pemancing nafsu maupun syahwat hampir di semua tempat. Terkait hal ini dalam hadis Nabi SAW dikatakan bahwa tidak boleh meneruskan pandangan yang pertama dengan pandangan berikutnya..Maka dari itu penulis merasa perlu mengkaji lebih jauh mengenai perintah ghaddhul bashar ini dalam kacamata hadis. jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab-kitab hadis yang terdiri dari Shahih al-Bukhari, Jami’ at-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Musnad Ahmad bin Hanbal dan Sunan ad-Daimi. Adapun data sekundernya adalah sumber-sumber tertulis yang berhubungan dengan penelitian misalnya dari buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ghaddhul bashar berarti menjaga pandangan mata dari melihat aurat lawan jenis yang bukan mahram. Pemaknaan hadis ini yaitu membatasi memandang aurat lawan jenis dengan tidak mengamat-amati atau tidak memperhatikan dengan penuh ketertarikan sehingga menimbulkan keinginan dan khayalan bermaksiat, sebab dalam tradisi Arab pandangan dapat diartikan sebagai ajakan. Karenanya, tidak diperbolehkan meneruskan pandangan yang pertama dengan pandangan berikutnya.