Bendungan Perjaya merupakan sarana penunjang pertanian yang pada awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan sebagai politik balas budi untuk bangsa Indonesia. Bendungan Perjaya menjadi salah satu peran utama bagi kemajuan wilayah Belitang hingga saat ini, karena usaha pertanian serta usaha lainnya yang dijalani oleh masyarakat Belitang tampak berkembang berkat adanya pengairan intensif dari Bendungan Perjaya. Oleh karena itu permasalahan yang akan diambil untuk penelitian ini adalah bagaimana awal mula dibangunnya Bendungan Perjaya, bagaimana perkembangan Bendungan itu dari masa ke masa, dan apakah Bendungan Perjaya berdampak terhadap perubahan sosial-ekonomi di Belitang, 1938-1998. Metode yang digunakan adalah metode historis yakni kerangka sistematis dengan cara pengumpulan sumber-sumber sejarah terlebih dahulu, kemudian dilakukan serangkaian kritik dan penilaian guna memperoleh kebenaran dan menyajikannya dalam bentuk penulisan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial dan ekonomi. Dari hasil analisis menjelaskan bahwasanya Bendungan Perjaya telah membawa dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang meliputi semakin meningkatnya hasil-hasil pertanian, di samping itu juga berdampak pada hasil-hasil usaha lainnya seperti perkebunan, peternakan, dan perikanan. Dengan meningkatnya perekonomian maka akan mudah sekali membawa pengaruh terhadap perubahan sosial pada wilayah yang meliputi perubahan penduduk, aktivitas keagamaan, pendidikan, dan kesehatan. Kata Kunci: Bendungan Perjaya, Perubahan, Pertanian, Sosial-Ekonomi