Badan permusyawaratan desa merupakan wujud dari demokrasi ditingkat desa. Masalah pada penelitian ini adalah proses penyerapan aspirasi masyarakat oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Bakung belum optimal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi antara badan permusyawaratan desa dengan masyarakat dalam proses penyerapan aspirasi di Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisa kualitatif. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data primer ialah : BPD, wakil BPD dan masyarakat yaitu tokoh pemuda, tokoh agama, lansia, warga berkebutuhan khusus, tenaga kesehatan desa, ibu-ibu PKK, ibu-ibu pengajian, dan pengurus TK/TPA di Desa Bakung. Sumber data sekunder berupa buku, jurnal dan internet. Dalam menganalisis penelitian ini menggunakan teori demokrasi representasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BPD di Desa Bakung tidak berjalan dengan baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan dengan permendagri nomor 110 tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa sebagai representatif dari masyarakat guna mencapai kehidupan demokrasi didesa dalam hal ini sebagai wadah dalam menyerap aspirasi dari masyarakat.