Anggapan “banyak anak banyak rezeki” sudah jadi budaya di Indonesia, termasuk di Desa Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Melalui komunikasi budaya, anggapan “banyak anak banyak rezeki” tersebut dapat mengubah kepribadian terhadap diri manusia sehingga tertanam pada diri seseorang atau bisa disebut anggapan tersebut sudah ter�internalisasi ke dalam diri seseorang. penelitian ini menggambarkan masyarakat Desa Tanjung Batu dalam menginternalisasikan adagium “banyak anak banyak rezeki”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana internalisasi adagium “banyak anak banyak rezeki” dalam perspektif komunikasi budaya di Desa Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini menyajikan permasalahan yaitu Bagaimana internalisasi adagium “banyak anak banyak rezeki” dalam perspektif komunikasi budaya di Desa Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Sumber data penelitian ini diambil dari Hasil observasi, wawancara, dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori internalisasi budaya yaitu cara menanamkan nilai dan kebudayaan pada seseorang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internalisasi adagium “banyak anak banyak rezeki” dalam komunikasi budaya pada masyarakat Desa Tanjung Batu dilakukan secara turun temurun dari orang terdahulu (orang tua) dengan cara orang tua yang sering menceritakan mengenai adat, kebiasaan, budaya bahkan peribahasa yang berlaku di Desa Tanjung Batu sehingga dapat mengenal dan menerima serta membiasakan budaya yang berlaku di Desa Tanjung Batu.