Jamur endofit merupakan mikroba yang berasosiasi di dalam jaringan tumbuhan dan tidak merugikan inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan zona hambat jamur (Curvularia determinata) dari daun sungkai (Peronema canescens) dalam menghasilkan senyawa antibakteri dan mengetahui konsentrasi optimum ekstrak fungi C. determinata terhadap zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak jamur C.determinata dilakukan dengan metode difusi cakram. Dari pengujian aktivitas antibakteri didapatkan hasil bahwasannya adanya zona hambat yang terbentuk dari zat antibakteri terhadap bakteri uji yaitu S.aureus pada konsentrasi yang berbeda. Dari pengujian aktivitas antibakteri didapatkan hasil bahwasannya ekstrak jamur C.determinata memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji yaitu S.aureus dengan konsentrasi 2560 ppm menunjukkan rata-rata aktivitas penghambatan yang kuat sedangkan pada konsentrasi 1280 ppm dan 640 ppm menunjukkan rata-rata aktivitas penghambatan yang sedang. Hasil pengujian metabolit sekunder pada ekstrak jamur endofit diperoleh golongan senyawa tanin dan flavonid. Hasil dari Uji One Way ANOVA didapatkan hasil bahwasannya nilai F. Hitung lebih besar dibandingkan dengan F. Tabel 5% yang berarti berbeda sangat nyata/signifikan (**). Pengaruh dari ekstrak jamur endofit (C.determinata) dari daun sungkai menunjukan F. Hitung 251,25 > F. Tabel 5% yakni 2,86% pada taraf kepercayaan 95% yang artinya ekstrak jamur endofit (C.determinata) dari daun sungkai berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus. Kata kunci: Antibakteri, Jamur endofit, Curvularia determinata, Peronema canescens, Staphylococcus aureus