Penelitian ini membahas tentang peradaban profetik yang ada pada masa Nabi Ibrahim as. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah diketahui bahwa Islam memberikan perhatian serius terhadap kisah para nabi tanpa terkecuali kisah dari Nabi Ibrahim as yang tersedia di dalam al-Qur’an. Nabi Ibrahim as mewariskan peradaban yang masih berlaku hingga saat ini. Hal yang akan dibahas dalam rumusan masalah di penelitian ini berhubungan dengan bagaimana peradaban profetik yang ada pada kisah Nabi Ibrahim as di dalam al-Qur’an dan bagaimana relevansinya secara teologis terhadap kehidupan kontemporer. Tujuan penelitian yang akan dibahas di sini adalah untuk mengetahui bagaimana peradaban profetik yang terdapat pada kisah Nabi Ibrahim as di dalam al-Qur’an dan untuk mengetahui bagaimana relevansinya secara teologis terhadap kehidupan kontemporer. Penelitian ini bersifat kajian kepustakaan (Library Research) dengan cara mengambil data beserta informasi yang didalamnya berkenaan dengan pembahasan penelitian ini dan juga menggunakan buku, jurnal, maupun dokumen tertulis lainnya. Selanjutnya data-data ini akan diklasifikasikan menjadi sumber data primer serta sumber data sekunder. Sumber data primer itu sendiri yaitu ayat-ayat al-Qur’an dan buku-buku tafsir yang bersangkutan langsung dengan objek penelitian yang akan dibahas. Dan yang sumber data sekundernya adalah data atau informasi yang berupa jurnal, artikel, buku-buku ataupun dokumen tertulis lainnya yang bersangkutan dengan penelitian ini. Adapun metode yang dipakai disini ialah deskriptif kualitatif, yakni melakukan analisis terhadap maksud-maksud yang terdapat di dalam al-Qur’an yang berhubungan dengan kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an dan implikasinya terhadap peradaban profetik. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa peradaban profetik yang ditemukan pada kisah Nabi Ibrahim as adalah pengajaran tauhidullah, pembebasan dari kesesatan (kebodohan), pengajaran cinta (kurban), serta pengajaran wisata rohani (haji). Sedangkan relevansinya secara teologis terhadap kehidupan kontemporer adalah memiliki visi tauhid, kecerdasan transendental, memiliki jiwa kasih, serta meraih jiwa bahagia (nur rahman dan rahim).