No image available for this title

SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERHADAP TRADISI MANDI KASAI PADA UPACARA PERNIKAHAN DI RT 01 KELURAHAN PEMIRI KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT II KOTA LUBUKLINGGAU



Skripsi ini berjudul TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERHADAP TRADISI MANDI KASAI PADA UPACARA PERNIKAHAN DI RT 01 KELURAHAN PEMIRI KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT II KOTA LUBUKLINGGAU. Ketertarikan penulis terkait mengakat masalah hukum tradisi mandi kasai yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Lubuklinggau Barat II,. Tradisi ini merupakan suatu tradisi bukan murni tradisi dari desa tersebut, melainkan mengadopsi dari Palembang, Sumatera Selatan yang sampai sekarang masih dipertahankan masyarakat Lubuklinggau. Metode ini berjenis penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif yang sifat penelitiannya deskriptif. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni,(1) Bagaimana terhadap Tradisi mandi kasai Pada Upacara Pernikahan di RT 01 Kelurahan Permiri Kecamatan Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau ?(2) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Adat Terhadap Tradisi mandi kasai pada upacara pernikahan di Rt 01 Kelurahan Permiri Kecamatan Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau? Skripsi ini Merupakan berjenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, data primer berupa wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama atau orang yang melakukan tradisi dan masyarakat setempat di Kecamatan Lubuklinggau Barat II dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi dengan penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan menggunakan tiga teknik analisi data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa prosesi tradisi mandi kasai bujang gadis di Dusun Linggau secara adat mempunyai makna dan nilai yang positif. Adapun tujuannya dilakukan tradisi mandi kasai ini merupakan tradisi membersihkan jiwa dan raga kedua pengantin, agar mereka diberikan keberkahan, dijauhkan dari hal-hal yang tidak diingankan dalam berumah tangga. Sedangkan dalam hukum Islam tradisi ini tidak sejalan dengan hukum islam karena terdapat unsur mafsadaatnya di bandingkan maslahatanya, membuka aurat khususnya bagi perempuan dan di lihat yang bukan mahram. Kata Kunci: Tradisi, Mandi, Hukum


Ketersediaan

SK04612392.5 MUH tLANTAI 2 (RAK PRODI PERBANDINGAN MAZHAB)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dapat Dipinjam

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
392.5 MUH t
Penerbit FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN RADEN FATAH : .,
Deskripsi Fisik
xiv,106hlm.;20,5cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
392.5
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
NIM: 1830102045
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya