Logam Pb adalah salah satu limbah pencemar yang sulit terdegradasi di alam. Metode adsorpsi dipakai untuk mengurangi logam Pb. Proses adsorpsi dapat terjadi jika terdapat interaksi antara logam dengan gugus fungsional yang ada pada permukaan adsorben. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan adsorben yang berasal dari kulit jengkol dan dimodifikasi menjadi selulosa magnetit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik selulosa magnetit dari kulit jengkol berdasarkan karakterisasi spektrofotometer FT-IR dan XRD, mengetahui pengaruh pH, massa adsorben dan waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi serta mengetahui model kinetika dan isoterm adsorpsi ion logam Pb menggunakan adsorben selulosa magnetit dari kulit jengkol. Spektrum FT-IR yang diperoleh memperlihatkan bahwa terdapatnya puncak yang berada dikisaran bilangan gelombang 1040 dan 1034 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-O dari selulosa. Terdapat juga puncak yang berada dikisaran bilangan gelombang 534 dan 530 cm-1 menandakan adanya senyawa besi oksida yang berasal dari senyawa magnetit. Pada difraktogram XRD diperoleh adanya puncak-puncak difraksi selulosa dan Fe3O4. Pada puncak difraktogram pada 2θ 22° menunjukkan keberadaan puncak difraksi dari selulosa. Terdapat juga puncak pada 2θ 16.7° yang mengindikasikan adanya puncak difraksi Fe3O4. Hasil penelitan didapatkan kondisi optimum terjadi pada pH asli yaitu 5, massa 5 mg dan waktu kontak 45 menit dengan kapasitas adsorpsi berturut-turut sebesar 32.7425; 54,33 dan 58,38 mg/g. Model kinetika adsorben selulosa magnetit mengikuti model kinetika pseudo orde-2 sedangkan model isoterm adsorpsi yang cocok adalah model isoterm Langmuir. Kata kunci : adsorpsi, kulit jengkol, logam Pb, selulosa magnetit