Detail Cantuman
Advanced Search
SKRIPSI
PEMIKIRAN BUYA HAMKA TENTANG ETIKA POLITIK
Problematika moral dalam kehidupan politik saat ini telah menjelma menjadi
permasalahan bersama yang patut mendapatkan perhatian. Ketimpangan sosial yang
muncul di masyarakat menunjukkan dekadensi moral politik dalam kaitannya dengan
tujuan, sarana dan aksi politik. Kasus korupsi, kolusi, nepotisme dan fenomena
ketidakadilan sangat mudah dijumpai dalam pemerintahan Indonesia. Problemproblem semacam ini kemudian menimbulkan pertanyaan apa problem dasar yang
melatarbelakangi permasalahan-permasalahan tersebut. Setelah dikaji dan
diperhatikan lebih dalam, permasalahan-permasalahan tersebut berhulu pada
kebobrokan moral yang saat ini sudah terjadi di semua lini kehidupan. Buya Hamka
sebagai sosok sejarawan, budayawan sekaligus ulama’ telah mewanti-wanti
bahwasannya kerusakan moral adalah awal dari segala kehancuran. Buya Hamka
bukanlah sosok yang asing di kalangan Bangsa Indonesia. Sosok yang dikenal tidak
pernah selesai mengenyam pendidikan formal namun menjadi sosok idola dan ulama
panutan semasa hidupnya. Oleh karenanya dalam skripsi ini peneliti berusaha
mengkaji pemikiran Buya Hamka sejauh tentang persoalan etika politik. Tujuannya
adalah untuk menyingkap refleksi filosofis Buya Hamka dalam memahami AlQur’an dan As-Sunnah yang terkait etika politik di dalam Islam.
Model penelitian skripsi ini termasuk penelitian kualitatif atau library
research. Data primer yang digunakan diambil dari tulisan-tulisan orisinil Buya
Hamka dan dipadukan dengan data sekunder dari penelitian lain yang terkait dengan
pemikiran Buya Hamka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode deskripsi, intepretasi, komparasi dengan pemikiran tokoh lain
dan kesinambungan historis.
Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa Buya Hamka sangat intens
dalam menekankan pentingnya moral politik dalam semua aspek kehidupan politik.
Buya Hamka mewajibkan sesorang pemimpin harus sehat dan memiliki ilmu
pemerintahan yang mumpuni. Tujuan politik pemerintahan dalam Islam adalah
keadilan dengan berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah Nabi dan musyawarah mufakat.
Persoalan politik adalah urusan duniawi dan Allah menyerahkan urusan tersebut
kepada manusia sendiri untuk menyelesaikannya dalam batasan yang sudah
ditetapkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa
Buya Hamka mengandaikan sebuah politik pemerintahan yang santun berdasarkan
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Kata Kunci: Pemikiran Buya Hamka, Islam, Etika Politik, Moralitas Politik
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | : ., 2020. |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
AHMAD SAMMIR
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain