Media merupakan teman dekat dari lembaga pemerintah karena media menjadi pengawas dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan tersebut. Baik tentang kegiatan yang bersifat positif maupun berita tentang kasus penyalah gunaan wewenang dari lembaga tersebut. Seperti kasus penyalah gunaan wewenang dari 5 komisioner KPU kota Palembang yang tidak melaksanakan pemungutan suara ulang pada pilkada serentak di tahun 2019. Maka, media online kejarfakta.co memberitakan kasus tersebut secara masif sampai dengan kasus tersebut selesai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui framing media pemberitaan tentang penetapan Tersangka Komisioner KPU Palembang Tahun 2019 Di Kejarfakta.co. Manfaat penelitian diharapkan bisa memberikan masukan dalam pengembangan ilmu komunikasi dan diharapkan dapat menjadi referensi dalam pembelajaran ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan framing berita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Kualitatif, dan pengumpulan data menggunakan observasi dan studi pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Framing Robert N. Entman. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Pemberitaan Tentang Penetapan Tersangka Komisioner KPU Palembang tahun 2019 pada Kejarfakta.co berusaha membentuk opini publik tentang bagaimana proses Polresta Palembang dalam penetapan tersangka terhadap kelima komisioner KPU kota Palembang, sampai dengan proses hukum terhadap kelima komisoner KPU Kota Palembang yang dijatuhi vonis oleh Pengadilan Negeri kelas 1A Palembang, sehingga status kelima komisioner KPU Kota Palembang dinonaktifkan dan hasil dari Pemilu Legislatif kota Palembang tahun 2019 diambil alih oleh KPU Provinsi Sumatra Selatan. Kata Kunci : Framing, KPU Palembang, Kejarfakta.co