Perjanjian merupakan hal yang lumrah dialami dalam setiap manusia didunia ini, namun tidak semua perjanjian berjalan sebagaimana mestinya. Ada kala nya salah satu atau kedua pihak melanggar janji dan mendapatkan ganti rugi atas wanprestasi yang dilakukannya. Tidak sedikit pula pihak lain menolak ganti rugi yang diberikan. Hal ini menyebabkan pihak lain ataupun badan hukum terpaksa turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengkaji dan membahas tentang “Analisis Maslaha wa Mursaha analisis maslaha mursalah terhadap pengaturan pelaksanaan konsinyasi dalam kitab undang-undang hukum perdata”. Namun dalam penelitian ini ada dua hal yang menjadi titik fokus penelitian. Pertama, Bagaimana pelaksanaan konsinyasi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kedua, Bagaimana tinjauan Maslaha Mursalah terhadap pelaksanaan konsinyasi. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan konsinyasi dalam analisis Maslaha Mursaha yang terjadi dalam era modern ini. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi lapangan (field research), studi kepustakaan (library research), dan studi dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, kemudian akan disimpulkan secara deduktif yaitu metode dari umum ke khusus. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cidera janji yang diakibatkan oleh kreditur bisa diselesaikan dengan cara konsinyasi atau pembayaran yang disertai penitipan dipengadilan. Bila debitur menolak pembayaran yang dilakukan oleh kreditur, maka kreditur bisa menitipkan dan membayarnya dipengadilan.