Jika seorang wanita telah memulai masa haid maka itu merupakan salah satu ciri masa pubertas yang telah muncul. Setiap remaja putri pasti pernah mengalami gangguan pada saat haid berupa nyeri haid meskipun dengan berbagai tingkatan. Ada beberapa cara mengatasi dismenore secara non farmakologis antara lain terapi akupresur. Terapi akupresur dapat meningkatkan hormone endorphin pada otak yang secara alami dapat membantu meredakan rasa nyeri. Penelitian ilmiah ini berusaha mengungkapkan terapi akupresur untuk menurunkan nyeri haid. Secara khusus pada tulisan ini mengangkat dari dua rumusan masalah, yaitu bagaimanakah pandangan islam terhadap pengobatan alternative terapi akupresur, dan bagaimana metode pelaksanaan terapi akupresur di Klinik Hokian Shaolin Shi Ny Yuli Susianti dapat menjadi pengobatan untuk nyeri haid bagi remaja putri. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini memiliki tujuan agar mengetahui bahwa terapi akupresur dapat dijadikan pengobatan alternatif untuk menurunkan nyeri haid. Pada penelitian ini juga memiliki manfaat untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam menghadapi permasalah nyeri haid pada remaja putri. Pembahasan dari kedua permasalahan tersebut akan dideskripsikan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan pada penelitian ini adalah Studi Kasus. Studi kasus mencangkup suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada di dalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan dan interaksi yang terjadi. Kesimpulan teori yang telah banyak dijelaskan oleh beberapa penelitian terdahulu dan penjelasan yang sangat mudah dipahami oleh pihak Klinik Hokian Shaolin Shi ny Yuli Suianti, terapi akupresur yang dilakukan secara terartur akan memberikan efek tenang dalam tubuh sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Dalam pengobatan Islam, telah diatur dalam Al-Quran dan sudah banyak menjelaskan tentang bebagai macam pengobatan.