Penelitian ini secara spesifik berjudul “ MATERIALISME DALAM PERSPEKTIF KITAB TAFSIR AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA”. Islam adalah ajaran yang universal, tidak ada larangan bagi seseorang untuk tidak boleh mencari materi sewaktu hidup di dunia, tetapi juga tidak boleh melupakan kehidupan akhirat. Saat ini materi menjadi acuan utama dalam jenjang sosial dalam berkehidupan, jabatan pangkat maupun harta adalah tolak ukur yang sangat tepat untuk kondisi saat ini, di lain sisi kebutuhan hidup yang semakin mendesak, pendapatan yang belum mencukupi menyebabkan segelintir orang kehilangan aturan sehingga memunculkan sikap materialis dalam setiap urusan pada penelitian ini penulis mencoba memahami ayat-ayat materialisme melalui tafsiran Buya Hamka dan materialisme yang penulis maksudkan adalah gaya hidup yang berlebihan dalam urusan duniawi terutama materi, sehingga lalai akan tujuan berkehidupan. Penelitian ini menggunakan metode maudhu’i bentuk penelitan adalah pustaka (library research), data primer pada penelitian ini adalah Tafsir AlAzhar sedangkan data sekunder berupa kitab tafsir, hadits dan buku-buku penunjang serta jurnal yang berkaitan dengan materi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan ini, maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup yang lebih menumpuk-numpuk harta, menghitung, berfoya-foya, membanggakan serta mencintai harta secara berlebihan merupakan ciri-ciri sikap materialistik, apabila sikap itu muncul dalam kehidupan bermasyarakat maka tampaklah kurangnya solidaritas sosial dan munculnya sikap individualisme seperti sombong dan angkuh yang merajalela sehingga berdampak pada aspek-aspek dalam kehidupan sosial.