Latar belakang permasalahan yaitu praktik jual beli uang yang berbentuk bucket yang dimana termasuk memperjualbelikan uang dengan uang dalam bentuk bucket. Adapun permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah Bagaimana Praktik Jual Beli Uang yang Berbentuk Bucket Pada Toko Ani Bucket Palembang dan Bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syari’ah Terhadap Praktik Jual Beli Uang yang Berbentuk Bucket Pada Toko Ani Bucket Palembang. Adapun untuk tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk Menjelaskan Tinjauan Hukum Ekonomi Syari’ah Terhadap Praktik Jual Beli Uang yang Berbentuk Bucket Pada Toko Ani Bucket Palembang. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian field reserch yakni suatu penelitian lapangan merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan. Adapun sumber data dalam penelitian ini yakni data primer yaitu data dalam bentuk verbal dan sekunder yakni melalui literatur. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan data kualitatif dimana peneliti akan mengamati dan berpartisipasi secara lasngsung dalam penelitian skala sosial kecil dan mengamati budaya setempat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni melalui Interview/Wawancara dan melalui dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil peneltian ini dalam praktik jual beli bucket tersebut terdapat dua cara yaitu dengan cara memesan lewat media sosial dan mendatangi langsung ke toko dan memesan produk yang ingin dipesan langsung oleh konsumen. Produk yang dijual juga ada berbagai macam tidak hanya bucket uang saja. Adapun dalam tinjauan hukum ekonomi syariah jual beli sesama jenis ini adalah bentuk transaksi yang tidak hanya menjual benda dengan benda saja, namun menjual kreatifitas dari pembuat sehingga dapat membentuk benda yang biasa menjadi istimewa untuk dijadikan hadiah. Dalam praktik jual beli bucket ini sama sekali tidak melanggar hukum Islam dikarenakan adanya campur tangan penjual yang membuat sekumpul uang menjadi hadiah yang indah dan bagus, sehingga kelebihan uang yang dibayarkan oleh konsumen sebenarnya bukanlah uang yang tidak sebanding, melainkan uang upah yang diterima atas apa yang di pekerjakan.