Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan keaktifan siswa antara sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran kompetisi pada mata pelajaran Fiqih kelas VIII MTs Patra mandiri Palembang. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode eksperimen dengan pre experiment design bentuk the one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII D yang berjumlah 36 peserta didik. Adapun tekhnik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan kuesioner atau angket dengan skala likert yang berjumlah 20 pernyataan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan data statistik dengan analisis TSR (tinggi,sedang,rendah) dan melakukan uji t. Hasil penelitian menunjukkan keaktifan siswa kelas VIII D MTs Patra Mandiri Pa sebelum diterapkan model pembelajaran kompetisi pada mata pelajaran Fiqih kelas VIII MTs Patra Mandiri Palembang memiliki nilai yaitu yang tergolong tinggi 72 keatas, sedang 51-72, dan tergolong rendah dengan nilai 51 kebawah. Namun setelah diterapkan model pembelajaran kompetisi (post-test) dalam proses pembelajaran, dapat dilihat keaktifan siswa yang meningkat, yaitu siswa yang tergolong tinggi dengan nilai 89 keatas, tergolong sedang nilai 64-89, dan nilai tergolong rendah yaitu 64 kebawah. setelah diterapkan model pembelajaran kompetisi terlihat peningkatan keaktifan siswa dari awal (pre-tes) dengan rata-rata nilai 61,77, meningkat menjadi 77,27. Kemudian dari uji t terlihat dengan t_hitung yang diperoleh lebih besar dari t_tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun signifikan 1% yaitu 5,545. Dengan demikian hipotesis H_o ditolak dan H_a diterima. Berdasarkan perbedaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kompetisi dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Fiqih materi ketentuan makanan halal dan haram kelas VIII MTs Patra Mandiri Palembang.