ABSTRAK Tradisi permainan pinang panggilan merupakan permainan hiburan yang dilakukan oleh masyarakat Tanah Abang ketika resepsi pernikahan. Pada awalnya tradisi ini bertujuan untuk bertanding apit jurai (keluarga besar) antara pihak mempelai perempuan dan pihak mempelai laki-laki, seiring berjalannya zaman tradisi ini dilakukan hanya untuk hiburan saja. Tradisi permainan pinang panggilan ini berbeda dengan permainan panjat pinang yang sering diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan teknik snowball sampling dalam memilih sampel. Adapun data primer penlitian ini berupa informasi dari wawancara yang dilakukan dengan informan yang dipilih melalui teknik snowball sampling, data sekunder yang berupa pengumpulan informasi dari buku-buku dan penelitian-penelitian terdahulu, kemudian data tersier yang diperoleh melalui kamus dan insiklopedia yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Pertama permainan ini menggunakan sistem undian dengan mekanisme orang yang ingin mengikuti permainan pinang panggilan harus memberikan buah pinang berupa barang atau uang dengan nilai yang telah ditentukan oleh panitia. Kemudian peserta akan dipanggil oleh panitia untuk memanjat pinang dan mengambil kupon yang ada diatas pohon pinang untuk menentukan hadiah yang didapatkan. Kedua pelaksanaan permainan ini diperbolehkan karena tujuan awalnya atas dasar tolong menolong dan tidak pernah terjadi perselisahan selama tradisi permainan pinang panggilan diadakan semenjak dahulu sampai sekarang ini. Kata Kunci: Undian, Tradisi, Pinang Panggilan