Pupuk bersubsidi merupakan strategi Pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Namun, realitanya di lapangan ditemukan banyak penyalahgunan pupuk bersubsidi. Akibat dari penyalahgunaan itu harga jual pupuk subsidi lebih tinggi dan petani rawan mengalami gagal panen. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan jenis data kualitatif, yaitu mengemukakan, menggambarkan, menguraikan seluruh permasalahan yang ada di lapangan. Sumber data yang digunakan ialah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara, dan data sekunder yang berupa dokumentasi, seperti: data Kecamatan, data pertanian, dan jurnal, dan data tersier berupa eksplopedia dan internet. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) upaya penanggulangan penyalahgunaan penjualanan pupuk subsidi di Kecamatan Muara Telang sudah ada, tetapi belum optimal, Seperti: penerapan kartu tani, penerapan sistem pengelompokkan kebutuhan tani dalam data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dan data alokasi, pemberlakuan kartu tani dalam proses transaksi dan pemberian sanksi administratif bagi pelaku kejahatan dan penyitaan barang bukti. 2) Perspektif hukum pidana Islam terhadap penyalahgunaan penjualan pupuk bersubsidi ini dapat dikategorikan sebagai jarimah ta’zir. Sanksi tersebut berupa pembayaran diyat yang diberikan oleh Aparat Penegak Hukum dengan tujuan untuk mendidik dan memberikan rasa jera kepada pelaku. Kata Kunci: Penyalahgunaan, Penanggulangan Pupuk bersubsidi, Sanksi, Hukum Islam.