Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa konsep tarian tenun songket kota Palembang perspektif Susanne K Langer agar dapat melihat relevansinya dalam dunia filsafat islam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode field research. Sumber data yang digunakan ialah sumber data primer, yaitu penulis melakukan wawancara dengan ahli seni tari tenun kota Palembang sedangkan untuk sumber data sekunder, penulis melakukan wawancara dengan penari tenun songket kota Palembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dari tarian tenun songket. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskripsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep estetika Susanne berawal makna seni yakni seluruh kegiatan mental manusia, secara garis besar ia membagi dua teori, simbol diskursif dan simbol presentasional. Tarian tenun songket perspektif Susanne mengandung seni yang indah, tarian ini tercipta karna kegundahan masyarakat kota Palembang dalam mengisi waktu luang. Simbol diskursif Susanne dalam tarian meliputi gerak, sebab gerakannya dapat di maknai setiap langkahnya yang menjabarkan mengenai kegiatan menenun songket mulai dari Gerakan pembuka hingga Gerakan penutup sehingga mudah dimengerti, kemudian simbol diskursif pada tata rias dan busana yang menjadikan penampilan itu elok dan indah. Simbol diskursif pada property menggunakan songket sehingga menggambarkan kegiatan menenun. Simbol diskursif terdapat pada pola lantai untuk memudahkan penonton dalam menyaksikan tarian. Begitu pula simbol presentasional pada tarian tenun songket terdapat pada iringan musiknya, yang dapat dipahami secara keseluruhan sehingga mudah untuk dimengerti bait perbainya.