Rendahnya kinerja bank dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat, investor, dunia usaha dan pemerintah. Salah satu ukuran kinerja perbankan yang penting baik untuk investor maupun manajemen adalah profitabilitas. semakin tinggi tingkat profitabilitasnya maka semakin baik kinerja bank tersebut. Profitabilitas menggambarkan stabilitas dan kinerja perbankan, Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk menentukan pengukuran kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Inflasi, Good Corporate Governance, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas yang diukur menggunakan rasio Return On Asset(ROA). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang diperoleh secara dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian meliputi semua Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2019 yaitu sebanyak 14 Bank Syariah dan pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 6 Bank Syariah. Teknis data pada penelitian ini menggunakan data panel (gabungan antara dua data time series dan data crosssection). Dengan menggunakan Regresi Linear Berganda hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance (GCG) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) sedangkan inflasi tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).