Hak Ex Officio adalah hak yang dimiliki oleh hakim karna jabatanya untuk memutus atau memberikan sesuatu yang tidak ada dalam tuntutan. Hakim dapat mengunakannya secara maksimal untuk melindungi hak-hak yang dimiliki oleh perempuan. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kualitatif, yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yang berati apa yang dinyatakan oleh informan secara tertulis serta lisan yang nyata diteliti sebagai sesuatu yang utuh. Penelitian ini dapat juga di sebut sebagai penelitian field research atau penelitian lapangan, yaitu mengkaji kekuatan hukum yang berlaku serta fakta-fakta yang terjadi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa problematika pengunaan hak ex officio hakim dalam perkara cerai talak Pengadilan Agama Kelas 1A Palembang yaitu, Suami tidak mempunyai kemampuan secara ekonomi untuk dibebani kewajiban tersebut, Istri dalam keadaan qabla ad-dukhul, Istri dinyatakan nusyuz oleh hakim, Istri merelakan untuk tidak diberikanya hak tersebut, Suami yang tidak jujur terhadap penghasialanya kepada hakim. Adapun upaya yang dilakukan hakim dalam mengunakan hak ex officio hakim dalam perkara cerai talak yaitu, Hakim Pengadilan Agama dalam menetapkan nafkah iddah dan mut’ah pasca perceraian salah satunya berdasarkan pertimbangan ke mampuan suami. diberikan oleh pemohon Kepatutan dan kelayakan, disini apabila suami sudah menyanggupi jumlah besarnya nafkah yang diberikan kepada istri. Kata Kunci : Problematika, Hak Ex Officio, Cerai, Talak.